Pembangunan Kembali Pasca Tsunami Aceh di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh: Analisis Spasial dan Sektoral

  • Fatimaharani Annisa Septiya Ningrum Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Relinda Resi Yuni Amalia Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh
  • Kusmiarto Kusmiarto Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Arif Dharmawan Kantor Pertanahan Kabupaten Ogan Komring Ulu
  • Benanda Maulana Wahananta Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Elisabeth Yulanda Ariks Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Pembangunan pemukiman pasca bencana, tsunami Aceh, google earth pro, supervised maximum likelihood, mitigasi bencana

Abstract

Malaysia, Thailand, Indonesia, and Myanmar were hit by the Aceh tsunami. Indonesia has worked with other developed nations to restore construction, one of the most visible sectors. Meuraxa District in Banda Aceh City is one of the districts witnessing strong regional growth despite the presence of tsunami-prone zones. The purpose of this study is to review the redevelopment of settlements that occurred after the Aceh Tsunami without paying attention to spatial plans and disaster-prone zones. This study employs quantitative methodologies in conjunction with a descriptive approach, utilizing a mosaic of remote sensing satellite photos from Google Earth Pro. The supervised maximum likelihood approach was used in conjunction with the land cover categorization scheme from Indonesian National Standard 7645:2010. Based on the thematic map that has been created, 90% of the entire area of Meuraxa District, which was damaged by the Aceh tsunami. Furthermore, substantial regional development along the seaside continued to take place over the next five years. Until 2021, regional development projects in Meuraxa District have become increasingly crowded and have converted regions that serve as natural buffer zones. This study finds that regional governments and local communities must influence regional spatial planning for space emphasis and sector harmony.

Tsunami Aceh telah meluluhlantakkan kawasan negara-negara di Asia Tenggara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Konstruksi merupakan di antara sektor yang paling jelas terdampak dan pemerintah Indonesia telah berupaya memulihkan sektor tersebut dengan menggandeng beberapa negara maju. Kecamatan Meuraxa di Kota Banda Aceh merupakan salah satu kecamatan yang berkembang pesat, namun kurang memperhatikan keberadaan zona rawan bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan mengkaji pembangunan kembali permukiman yang terjadi pasca Tsunami Aceh yang membangun tanpa memperhatikan rencana tata ruang dan zona rawan bencana. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan mozaik citra satelit penginderaan jauh dari google earth pro. Penerapan teknik supervised maximum likelihood menggunakan skema klasifikasi penutup lahan dari Standar Nasional Indonesia 7645:2010 berhasil memetakan 90% dari total luas Kecamatan Meuraxa telah hancur akibat tsunami Aceh pada 2004. Selanjutnya, lima tahun periode selanjutnya terjadi konstruksi pembangunan wilayah yang masif di dekat pantai. Hingga tahun 2021, perkembangan dan pemulihan konstruksi pembangunan wilayah di Kecamatan Meuraxa semakin padat dan mengonversi areal yang difungsikan sebagai areal penyangga alami. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemerintah daerah dan masyarakat setempat harus memedomani rencana tata ruang wilayah yang ada agar perizinan pemanfaatan ruang terarah dan terjadi keserasian antar sektor.

References

Apridar (2005). Tsunami Aceh, Azab atau Bencana?. Pustaka AlKautsar: Jakarta

Bakornas (2005). Aceh Tsunami Report, Bakornas: Indonesia

Creswell, J. W. (2002). Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK, 121-180.

Curray, J. R. (2005). Tectonics and history of the Andaman Sea region. Journal of Asian Earth Sciences, 25(1), 187-232. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1367912004001695

Santoso, E. W. (2005). Penataan Ruang Kota Meulaboh Pasca Gempa Bumi dan Tsunami 26 Desember 2004. Usulan Rekomendasi. Alami: Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana, 10(2), 195638. https://www.neliti.com/publications/195638/penataan-ruang-kota-meulaboh-pasca-gempa-bumi-dan-tsunami-26-desember-2004-usula

Fatimah, V. R. (2021). Analisa Perubahan Penggunaan Lahan Pasca Tsunami di Kota banda Aceh. https://uilis.usk.ac.id/unsyiana/items/show/10458.

Felayati, R. A. (2016). Efektivitas Bantuan Luar Negeri di Aceh selama 2004-2010 setelah Tsunami Samudra Hindia tahun 2004. Jurnal Hubungan Internasional, 9(1), 31-48. https://www.researchgate.net/profile/M-Ahalla-Tsauro/publication/311305631

Hardjono, I. (2006). Hirarki Gempa Bumi dan Tsunami (Aceh, Nias, Bantul, Pangandaran, dan Selat Sunda). https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/258

Juliana, F. (2019). Ramai-Ramai Membangun Hunian di Zona Merah Bencana. Naratif.Id, https://www.naratif.id/news/ramai-ramai-membangun-hunian-di-zona-merah-bencana/.

Kennedy, J., Ashmore, J., Babister, E., & Kelman, I. (2008). The meaning of ‘build back better’: evidence from post?tsunami Aceh and Sri Lanka. Journal of contingencies and crisis management, 16(1), 24-36. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-5973.2008.00529.x>.

Adri, K., Rahmat, H. K., Ramadhani, R. M., Najib, A., & Priambodo, A. (2020). Analisis Penanggulangan Bencana Alam dan Natech Guna Membangun Ketangguhan Bencana dan Masyarakat Berkelanjutan di Jepang. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 361-374. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/1732

Kusmiarto, K. (2013). The Role Of Integrated Cadastre Database In Disaster Risk Management. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, (38), 220-234. https://jurnalbhumi.stpn.ac.id/index.php/JB/article/view/171

Lillesand, T., Kiefer, R. W., & Chipman, J. (2015). Remote sensing and image interpretation. John Wiley & Sons.

Habibie, M. B., & Sjafie, S. (2017). Mitigasi bencana tsunami melalui pariwisata (studi kasus di situs tsunami kapal PLTD apung Banda Aceh). Jurnal Ilmu Kebencanaan: Program Pascasarjana Unsyiah, 4(2). https://jurnal.unsyiah.ac.id/JIKA/article/view/13313

Mudjiharto, M. (2020). Perdamaian Aceh pasca bencana tsunami aceh 2004 dan mou helsinki: telaah kritis disaster diplomacy pemerintah indonesia dalam penyelesaian konflik aceh. Jurnal Politik Profetik, 8(1), 89-111. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/view/12680

Masyrafah, H., & McKeon, J. M. J. A. (2008). Post-tsunami aid effectiveness in Aceh. USA: Wolfensohn Centre for Development.

Mitsova, D., & Esnard, A. M. (2012). Holding back the sea: an overview of shore zone planning and management. Journal of Planning Literature, 27(4), 446-459. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0885412212456880

Newton, A., & Icely, J. (2008). Land ocean interactions in the coastal zone, LOICZ: lessons from Banda Aceh, Atlantis, and Canute. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 77(2), 181-184. https://www.academia.edu/download/30810913/Newton___Icely_LOICZ_special_issue.pdf

Hayati, N., & Taufik, M. (2018). Kajian ketelitian planimetris citra resolusi tinggi pada Google Earth untuk pembuatan peta dasar skala 1: 10000 kecamatan Banjar Timur Kota Banjarmasin. Geoid, 7(1), 52-57. https://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/4220/3022

Oktaviani, A., & Johan, Y. (2016). Perbandingan Resolusi Spasial, Temporal Dan Radiometrik Serta Kendalanya. Jurnal Enggano, 1(2), 74-79. https://ejournal.unib.ac.id/jurnalenggano/article/view/1066

Perkasa, D., Istiqomah, D. A., & Aisiyah, N. (2022). Kesesuaian Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah di Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara. Widya Bhumi, 2(2), 152-165. http://jurnalwidyabhumi.stpn.ac.id/index.php/JWB/article/view/27

Putra, R. (2008). Kajian risiko Tsunami terhadap bangunan gedung dengan skenario variasi ketinggian Run-Up pada garis pantai:: Studi kasus Kota Banda Aceh, Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada)

Rosit, H. A., Mardhotillah, A., Delazenitha, R. A., Mutiarani, S., & Sulle, T. V. C. (2023). Identifikasi dan Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Zonasi Wilayah Rawan Kebakaran dengan Teknologi Geospasial. Widya Bhumi, 3(1), 13-30. http://www.jurnalwidyabhumi.stpn.ac.id/index.php/JWB/article/view/53

Syah, A. F. (2010). Penginderaan jauh dan aplikasinya di wilayah pesisir dan lautan. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 3(1), 18-28. https://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan/article/view/838

Suwargana, N. (2013). Resolusi spasial, temporal dan spektral pada citra satelit Landsat, SPOT dan IKONOS. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 167-174. https://www.academia.edu/download/49686395/118-343-3-PB.pdf

Sutanto (1992). Penginderaan Jauh Dasar I. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Sofyan, M. (2021). Implementasi Kawasan Rawan Bencaan Kecamatan Meuraxa. https://www.academia.edu/34593191/Implementasi_Kawasan_Rawan_Bencana_Kecamatan_Meuraxa

Savitri, N. (2014). Satu Dekade Tsunami, Pembangunan Ekonomi di Aceh Masih Lambat. http://www. radioaustralia.net.au/indonesian/2014-12-12/satudekade-tsunami-pembangunan-ekonomi-di-aceh-masihlambat/1398407

Steinberg, F. (2007). Housing reconstruction and rehabilitation in Aceh and Nias, Indonesia—Rebuilding lives. Habitat International, 31(1), 150-166. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0197397506000579

Vitasari, M. (2015). Kerentanan ekosistem mangrove terhadap ancaman gelombang ektrim/abrasi di kawasan konservasi Pulau Dua Banten. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 33-36. https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/view/3870

Widiandari, A. (2021). Penanaman Edukasi Mitigasi Bencana pada Masyarakat Jepang. Jurnal Studi Kejepangan, 5(1). https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/view/37084

Wulandari, E., & Safriana, D. (2017). Konsep pengembangan Kota Banda Aceh sebagai kota wisata tsunami. Jurnal Arsitektur ARCADE, 1(1), 1-7. http://Download.Garuda.Kemdikbud.Go.Id/Article.Php?Article=731465&Val=11453&Title=Konsep%20pengembangan%20kota%20banda%20aceh%20sebagai%20kota%20wisata%20tsunami

CROSSMARK
Published
2023-10-31
DIMENSIONS
How to Cite
Ningrum, F. A. S., Amalia, R. R. Y., Kusmiarto, K., Dharmawan, A., Wahananta, B. M., & Ariks, E. Y. (2023). Pembangunan Kembali Pasca Tsunami Aceh di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh: Analisis Spasial dan Sektoral. Widya Bhumi, 3(2), 81–98. https://doi.org/10.31292/wb.v3i2.55
Section
Articles