Persepsi dan Minat Masyarakat Pesisir Terhadap Sertipikat Tanah

Keywords: Perception level, fishery communities, perception distortion

Abstract

The advantages of secure land ownership through land certificates have long been recognized as the foundation for developing regional economies. However, less than half of the land plots in Ayah Subdistrict's coastal villages have not yet been certified. This study aims to assess coastal communities' perceptions and interests in land certification, as well as the factors that influence them, in five coastal villages in Ayah District, Kebumen Regency. The descriptive research method is combined with a qualitative approach. Techniques for gathering primary and secondary data include observation, interviews, and documentation studies. The descriptive qualitative analysis is used in the data analysis technique. The study's findings indicate that coastal communities in five villages have distorted perceptions of land certificates and differing levels of interest in them. Perception distortion It has been confirmed that land certificates are similar to Letters of Notification of Taxes Payable on Land and Building Tax (SPPT-PBB) and Motor Vehicle Ownership Books (BPKB). Knowledge, the need for security, the need for capital, and the value of land are all factors that influence people's interest. To gain sympathy and empathy from the community, the land certification program necessitates best practices and long-term program goals.

Manfaat dari kepemilikan tanah yang aman melalui sertipikat tanah telah lama dipahami sebagai basis menumbuhkan ekonomi pembangunan daerah. Namun, kurang dari 50% bidang tanah di desa-desa pesisir Kecamatan Ayah belum bersertifikat. Penelitian ini mempunyai tujuan mengevaluasi persepsi dan minat masyarakat pesisir terhadap sertifikasi tanah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di lima desa pesisir Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di lima desa memiliki distorsi persepsi dan diferensiasi minat terhadap sertipikat tanah. Distorsi persepsi terkonfirmasi bahwa sertipikat tanah layaknya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB) dan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Faktor yang mempengaruhi minat masyarakat adalah pengetahuan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan permodalan dan nilai tanah. Program sertipikasi tanah memerlukan praktik terbaik dan sasaran program yang berkelanjutan untuk mendapatkan simpati dan empati masyarakat.

References

Ahmad, S. (2018, September 24). Proses Sertifikat Tanah di Kebumen Butuh 200 Tahun. Http://Www.Kebumenekspres.Com/, 1–2. http://www.kebumenekspres.com/2018/09/proses-sertifikat-tanah-di-kebumen_25.html

Alam, A., & Tri Utami, Y. (2021). Unsur Riba dalam Perbedaan Konsep Pinjaman Kredit Antara Rentenir dan Bank Plecit. Al-Kharaj?: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 3(2). https://doi.org/10.47467/alkharaj.v3i2.240

Avivah, L. N., Sutaryono, & Andari, D. W. T. (2022). Pentingnya pendaftaran tanah untuk pertama kali dalam rangka perlindungan hukum kepemilikan tanah. Tunas Agraria, 5(3), 197–210. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/jta.v5i3.186

Braun, V., Clarke, V., Boulton, E., Davey, L., & McEvoy, C. (2021). The online survey as a qualitative research tool. International Journal of Social Research Methodology, 24(6). https://doi.org/10.1080/13645579.2020.1805550

de Janvry, A., Emerick, K., Gonzalez-Navarro, M., & Sadoulet, E. (2015). Delinking land rights from land use: Certification and migration in Mexico. American Economic Review, 105(10). https://doi.org/10.1257/aer.20130853

de Soto, H. (2000). The mystery of capital: Why capitalism triumphs in the West and fails everywhere else (2nd ed., Vol. 1). Basic Books.

Dian. (2022, January 21). Bupati Arif Sugiyanto Bagikan 933 Sertifikat Tanah Warga Wadasmalang. Tahun 2021, Total Ada 50.260 Sertifikat Tanah Dibagikan untuk Masyarakat Kebumen. Https://Www.Kebumenkab.Go.Id/, 1–2. https://www.kebumenkab.go.id/index.php/web/news_detail/2/6730

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen. (2021). Database Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen Tahun 2020. https://dlhkp.kebumenkab.go.id/index.php/web/view_file/135

Fadli, A. (2022, January 20). Segudang Keuntungan Punya Sertifikat Tanah, Salah Satunya Akses Modal Usaha. Kompas.Com, 1–2. https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/20/203000021/segudang-keuntungan-punya-sertifikat-tanah-salah-satunya-akses-modal?page=all

Fama, A. (2016). Komunitas Masyarakat Pesisir Di Tambak Lorok, Semarang. Sabda Volume, 11(02).

Gurning, E. H. (2021, February 23). Bukti Tanah Warisan Saya Hanya Girik, Bisakah Menang di Pengadilan? News.Detik.Com, 1–2. https://news.detik.com/berita/d-5406922/bukti-tanah-warisan-saya-hanya-girik-bisakah-menang-di-pengadilan

Irawan, Y. (2010). Minat Masyarakat Nelayan Terhadap Sertipikat Hak Atas Tanah di Desa-Desa Pesisir Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah [Skripsi, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional]. http://repository.stpn.ac.id/1154/1/YUDHIANA%20IRAWAN.pdf

Junarto, R. (2022). Agrarian reform: the reflection on the performance of the agrarian reform task force (GTRA) in the special region of Yogyakarta. Inovasi, 19(2), 133–145. https://doi.org/https://doi.org/10.33626/inovasi.v19i2.492

Junarto, R., & Salim, M. N. (2022). Strategi Membangun Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Desa: Bukti Dari Gunung Sewu Geopark, Indonesia. Tunas Agraria, 5(2), 142–164. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/jta.v5i2.181

Kantor Pertanahan Kebumen. (2021). Laporan Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen. https://kab-kebumen.atrbpn.go.id/laporan-kinerja

Kubitza, C., Krishna, V. v., Urban, K., Alamsyah, Z., & Qaim, M. (2018). Land Property Rights, Agricultural Intensification, and Deforestation in Indonesia. Ecological Economics, 147. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2018.01.021

Kusuma, E. N. (2019). Sumber Makna Hidup Nelayan Pantai Menganti: Studi Interpretative Phenomenological Approach (IPA). Psychosophia: Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 1(1). https://doi.org/10.32923/psc.v1i1.874

Luthfi, A. N. (2019). Membangun Bersama Rumah Agraria (S. Polamolo, Ed.; 1st ed., Vol. 1). Magnum Pustaka Utama.

Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Istiqomah, N., & Ismoyowati, D. (2019). Development of Ecotourism based on Community Empowerment (a Case Study of Kebumen Regency). Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 19(2). https://doi.org/10.23917/jep.v19i2.6996

Nabila, K., & Indiraharti, N. S. (2020). Tinjauan Yuridis Penggunaan Surat Keterangan Ganti Rugi (Skgr) Dalam Jual Beli Tanah Di Pekanbaru (Studi Kasus Tanah Milik Boy Desvinal Salam). Reformasi Hukum Trisakti, 2(1). https://doi.org/10.25105/refor.v2i1.10502

Nurani, T. W., & Hernawan, J. (2022, August 9). Dospulkam IPB University Goes Down in the Field, Internalizes Good Practices for Sustainable Fisheries in Kebumen Fisherman Village. Https://Ipb.Ac.Id/News. https://ipb.ac.id/news/index/2022/08/

Pujiriyani, D. W. (2022). Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pangan: Problem Ketidakberlanjutan dan Limitasinya. Widya Bhumi, 2(1), 39–53. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/wb.v2i1.23

Purwanti, P. (2017). Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil Dalam Mencapai Ketahanan Pangan Di Pedesaan Pantai Jawa Timur. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 4(1). https://doi.org/10.15578/jsekp.v4i1.5817

Putri, J. A. A. (2022). Pelaksanaan Hukum Adat Tentang Jual Beli Hak Atas Tanah Adat Kepada Orang Bukan Suku Tengger Berdasarkan Asas Keadilan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(1), 206–2013. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um019v7i1p206-213

Rachmawati, N., Alhassan, M. L., & Syafii, M. (2021). Sedekah Bumi?: Model Kebersyukuran dan Resiliensi Komunitas pada Masyarakat Pesisir Utara Jawa Tengah. JURNAL PENELITIAN, 15(1). https://doi.org/10.21043/jp.v15i1.9075

Romadi. (2013). Geliat Nelayan Pantai Ayah Kebumen Menghadapi Krisis Ekonomi 1998-1999 . Forum Ilmu Sosial, 40(1), 97–112. https://doi.org/https://10.15294/fis.v40i1.5500

Salele, R. (2019). Kajian Hukum Terhadap Register Desa Sebagai Permulaan Bukti Kepemilikan Untuk Memperoleh Hak Atas Tanah. LEX PRIVATUM, 7(4), 49–56.

Salim, F. D., & Widyanti, S. E. (2021). Livelihood assets: A livelihood strategy for small fishers and fisherman laborers in Ternate City. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan , 14(2), 574–584. https://doi.org/https://doi.org/10.52046/agrikan.v14i2.870

Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and guidelines. Journal of Business Research, 104. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039

Sulestiani, A., & Astral, M. (2017). Pengelolaan Potensi Perikanan Di Pantai Pesisir Pantai Timur Surabaya (Studi Kasus Di Kecamatan Sukolilo, Mulyorejo, Kenjeran, Dan Bulak). Agritrop?: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 14(1). https://doi.org/10.32528/agr.v14i1.415

Sumual, J. I., Rompas, W. F. I., & Tumangkeng, S. Y. L. (2019). Analisis Pendapatan Dan Pola Konsumsi Masyarakat Nelayan Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 18(3). https://doi.org/10.35794/jpekd.14198.18.3.2016

Wiarsa Putra, N. H., Laksmi Dewi, A. A. S., & Suryani, L. P. (2021). Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Jurnal Preferensi Hukum, 2(3). https://doi.org/10.22225/jph.2.3.4036.651-657

Ziadat, F., Bunning, S., & de Pauw, E. (2017). Land Resource Planning for Sustainable Land Management. ResearchGet, 14. https://www.fao.org/3/i5937e/i5937e

CROSSMARK
Published
2022-12-06
DIMENSIONS
How to Cite
Irawan, Y., & Junarto, R. (2022). Persepsi dan Minat Masyarakat Pesisir Terhadap Sertipikat Tanah . Widya Bhumi, 2(2), 104–122. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.44
Section
Articles