Dampak Urbanisasi pada Lahan Pertanian: Analisis Spasial di Kecamatan Godean dan Mlati Kabupaten Sleman
Abstract
The area of agricultural land in Godean District and Mlati District experienced a significant decline from 2015 to 2022 due to urbanization, amounting to 122 ha and 175.01 ha, respectively. Apart from that, in these two sub-districts, part of the area is part of the Yogyakarta Urban Area (KPY), and the other part is a strategic area with a food security function. This research aims to identify the spatial correlation of agricultural to non-agricultural land conversion in Godean District and Mlati District. Identification of spatial correlations of land conversion was carried out using Average Nearest Neighbor, Spatial Autocorrelations (Morans I), and Cluster and Outlier (Anselin Local Morans I) analysis. The results of the research show that agricultural land that has experienced land conversion in both locations has a tendency to be clustered with a longitudinal spreading pattern (ribbon development). Tlogoadi Village in Mlati District shows a high-sspatial relationship, and Sidoluhur and Sidoagung Villages show a low-sspatial relationship. It was concluded that the land undergoing conversion at the research location has a fairly strong spatial correlation and characteristics that tend to be similar.
Luas lahan pertanian di Kecamatan Godean dan Kecamatan Mlati mengalami laju penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2015-2022 akibat arus urbanisasi, masing-masing sebesar 122 Ha dan 175,01 Ha. Selain itu, pada kedua kecamatan ini sebagian wilayahnya menjadi bagian dari Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) dan sebagian lainnya menjadi kawasan strategis dengan fungsi ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi spasial alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Godean dan Kecamatan Mlati. Identifikasi korelasi spasial alih fungsi lahan dilakukan dengan analisis Average Nearest Neighbor, Spatial Autocorrelations (Morans I) dan Cluster and Outlier (Anselin Local Morans I). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan pertanian yang mengalami alih fungsi lahan di kedua lokasi mempunyai kecenderungan mengelompok (clustered) dengan pola perembetan memanjang (ribbon development). Desa Tlogoadi di Kecamatan Mlati menunjukkan hubungan spasial High-High serta Desa Sidoluhur dan Sidoagung menunjukkan hubungan spasial Low-Low. Disimpulkan bahwa lahan yang mengalami alih fungsi pada lokasi penelitian memiliki korelasi spasial yang cukup kuat dan karakteristik yang cenderung memiliki kesamaan.
References
Afifah, N., Rini, D. C., & Lubab, A. (2016). Pengklasteran Lahan Sawah Di Indonesia Sebagai Evaluasi Ketersediaan Produksi Pangan Menggunakan Fuzzy C-Means. Jurnal Matematika “MANTIK,” 2(1), 40. https://doi.org/10.15642/mantik.2016.2.1.40-45
Anggalih Bayu Muh Kamim1, M. R. K. I. A. (2019). Paradoks_Pembangunan_Daerah_Implikasi_Ke. Jurnal Tradisi, Vol.2(1), 12–25.
Aprildahani, B. R., Hasyim, A. W., & Rachmawati, T. A. (2018). Motivasi Petani Mempertahankan Lahan Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Malang (Studi Kasus Kawasan Perkotaan Karangploso Kabupaten Malang). Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(3), 258. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.3.258-269
Asmara, R., & Purbokusumo, Y. (2022). Pilihan Instrumen Kebijakan Penataan Ruang Untuk Manajemen Sumber Daya Tanah Pertanian (Sawah) di Kabupaten Sleman. Widya Bhumi, 2(2), 88–103. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.40
Ayunita, K. T., Putu Widiati, I. A., & Sutama, I. N. (2021). Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(1), 160–164. https://doi.org/10.22225/jkh.2.1.2987.160-164
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Godean Dalam Angka Tahun 2016 s.d Tahun 2023.
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Mlati Dalam Angka Tahun 2016 s.d Tahun 2023.
Haekal, L. (2020). Ekspansi Geografis dan Perampasan Lahan: Sisi Lain Pembangunan Yogyakarta International Airport. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(1), 31–52. https://doi.org/10.14710/politika.11.1.2020.31-52
Jaber, A. S., Hussein, A. K., Kadhim, N. A., & Bojassim, A. A. (2022). A Moran’s I autocorrelation and spatial cluster analysis for identifying Coronavirus disease COVID-19 in Iraq using GIS approach. Caspian Journal of Environmental Sciences, 20(1), 55–60. https://doi.org/10.22124/CJES.2022.5392
Kaputra, I. (2013). Alih Fungsi Lahan, Pembangunan Pertanian & Ketahanan Pangan. Jurnal Strukturasi, 1(1), 25–39. https://www.researchgate.net/publication/270396753
Lembo, A.J. 2006. Spatial Autocorrelation. New York: Comell University.
Monsaputra, M. (2023). Analisis perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi perumahan di Kota Padang Panjang. Tunas Agraria, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.31292/jta.v6i1.200
Mustopa, Z. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Demak. Universitas Diponegoro, 1–79. http://eprints.undip.ac.id/29151/
Planet Labs Inc. (2019). Planet Imagery Product Spesifications. Planet Labs Inc., California, USA.
Pramono, R. W. D., Palupi, L. D., & Aditya, R. B. (2022). Urban Development Project Evaluation Using Multi-Stakeholder Cost–Benefit Analysis. International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, 10(4), 240–259. https://doi.org/10.14246/irspsd.10.4_240
Prasada, I. M. Y., & Rosa, T. A. (2018). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Ketahanan Pangan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14(3), 210. https://doi.org/10.20956/jsep.v14i3.4805
Priastomo, T., & Wijiharta, W. (2022). Pemetaan_Permasalahan_Ketahanan_Pangan_P. 03(01), 12–25. https://www.researchgate.net/publication/373629970
Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung Dan Yogyakarta) Urban Land Misuse: (A Case Study of Bandung City and Yogyakarta City). Aspirasi, 6(2), 107–107. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v6i2.507
Purwadhi, F. S. H., & Sanjoto, T. B. (2001). Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jarak Jauh.
Sari, R. W. S. W. S., & Yuliani, E. (2022). Identifikasi Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Untuk Perumahan. Jurnal Kajian Ruang, 1(2), 255. https://doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20032
Setiawan, B., & Rudiarto, I. (2016). Kajian Perubahan Penggunaan Lahan dan Struktur Ruang Kota Bima. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 11(4), 154. https://doi.org/10.14710/pwk.v12i2.12892
Sleman, K. (2021). Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 13 Tahun 2021. 10, 6.
Subkhi, W. B., & Mardiansjah, F. H. (2019). Pertumbuhan dan Perkembangan Kawasan Perkotaan di Kabupaten: Studi Kasus Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 7(2), 105–120. https://doi.org/10.14710/jwl.7.2.105-120
Suratha, I. K. (2019). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan. Media Komunikasi Geografi, 15(2), 52–61. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKG/article/view/11429/7325
Sutaryono. (2013). Kontestasi dan Marjinalisasi Petani: Realitas Petani Negeri Agraris. Sidoarjo: Zifatama Publishing.
Thompson, A. E., Walden, J. P., Chase, A. S., Hutson, S. R., Marken, D. B., Cap, B., ... & Chase, D. Z. (2022). Ancient Lowland Maya neighborhoods: Average Nearest Neighbor analysis and kernel density models, environments, and urban scale. PloS one, 17(11). https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0275916
Valent, C. G., Subiyanto, S., & Wahyuddin, Y. (2021). Analisis Pola Dan Arah Perkembangan Permukiman Di Wilayah Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY)(Studi Kasus: Kabupaten Sleman). Jurnal Geodesi Undip, 10(2), 78–87. https://doi.org/10.14710/jgundip.2021.30636
Wicaksono, A. (2020). Implementasi Program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kabupaten Karawang: Studi Kasus Penetapan Luas Baku Sawah. Jejaring Administrasi Publik, 12(1), 89–107. https://doi.org/10.20473/jap.v12i1.23315
Copyright (c) 2024 Fitri Nur Solihah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.