Pendaftaran Tanah Masyarakat Adat Toraja
Abstract
Indigenous communities have a noble tradition and cultural identity for sustainably managing their dwellings and territorial environments. With increasing physical, economic, and social development, indigenous communities face incredible difficulty obtaining recognition and respect for their customary rights from the government. This research aims to highlight the indigenous Tana Toraja community's land and ancestral property management system, which is crucial for recognizing the indigenous Tana Toraja community's land and ancestral property management system, which is essential to realizing their customary rights. Using a qualitative method involving interviews and observations, the study engaged 12 purposively selected informants from two villages in the Tana Toraja Regency. The findings indicate that the Toraja people inherit and manage land and Tongkonan properties as cultural heritage from their ancestors. Land transfer practices consider dedication to parents and contributions to customary ceremonies. The registration process for indigenous land is conducted in the Ulayat land registry, reflecting the land's existence. The findings emphasize that the indigenous community's land and property management system is crucial to their recognition and respect. This underscores the importance of understanding and respecting customary practices in the context of cultural preservation and indigenous rights.
Masyarakat adat memiliki tradisi dan identitas budaya luhur dalam mengelola tempat tinggal serta lingkungan teritorialnya secara berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya pembangunan fisik, ekonomi dan sosial, masyarakat adat semakin kesulitan mendapatkan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak adatnya dari pemerintah. Penelitian ini bertujuan menyoroti sistem pengelolaan tanah dan harta pusaka Masyarakat Adat Tana Toraja yang penting untuk pengakuan hak adat mereka. Dengan metode kualitatif, melalui wawancara dan observasi, penelitian ini melibatkan 12 narasumber secara purposive dari dua desa di Kabupaten Tana Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Toraja mewarisi dan mengelola tanah serta properti Tongkonan sebagai warisan budaya dari nenek moyang mereka. Praktik pengalihan tanah dilakukan dengan mempertimbangkan pengabdian kepada orang tua dan kontribusi pada upacara adat. Proses pendaftaran tanah adat dilakukan pada daftar tanah ulayat, mengikuti keberadaan tanahnya. Temuan menekankan bahwa sistem pengelolaan tanah dan harta masyarakat adat merupakan kunci untuk pengakuan dan penghormatan terhadap mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan menghargai praktik adat dalam konteks perlindungan budaya dan hak-hak masyarakat adat.
References
Adinegoro, K. R. R. (2023). Tantangan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kabupaten Ende. Widya Bhumi, 3(1), 1-12. https://doi.org/10.31292/wb.v3i1.42
Allo, A. M. B. S. (2023, November 27). Pemerintah Kabupaten Tana Toraja Merevitalisasi Lembaga Adat Sangalla’. Https://Www.Aman.or.Id/. https://www.aman.or.id/news/read/pemerintah-kabupaten-tana-toraja-merevitalisasi-lembaga-adat-sangalla
Arrang, G. T., & Agustang, A. (2020). Pergeseran Pemaknaan Rumah Ada Tongkonan Dan Alang Pada Masyarakat Toraja. Phinisi Integration Review, 3(2). https://doi.org/10.26858/pir.v3i2.14416
Avivah, L. N., Sutaryono, & Andari, D. W. T. (2022). Pentingnya pendaftaran tanah untuk pertama kali dalam rangka perlindungan hukum kepemilikan tanah. Tunas Agraria, 5(3), 197–210. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/jta.v5i3.186
Baan, A., Girik Allo, M. D., & Patak, A. A. (2022). The cultural attitudes of a funeral ritual discourse in the indigenous Torajan, Indonesia. Heliyon, 8(2). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e08925
Badan Pusat Statistik. (2015). Mengulik Data Suku di Indonesia. https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-data-suku-di-indonesia.html
Bappenas. (2013). Masyarakat Adat di Indonesia: Menuju Perlindungan Sosial yang Inklusif. https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-data-publikasi/file/Policy_Paper/
Bebbington, A. J., Bebbington, D. H., Sauls, L. A., Rogan, J., Agrawal, S., Gamboa, C., Imhof, A., Johnson, K., Rosa, H., Royo, A., Toumbourou, T., & Verdum, R. (2018). Resource extraction and infrastructure threaten forest cover and community rights. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 115(52). https://doi.org/10.1073/pnas.1812505115
BRWA. (2024, March 26). Wilayah Adat Se’seng dan Rano. Https://Brwa.or.Id/Wa/View/QXFlZFB2ME1waXc.
Chang, W. J., Hu, D. C., & Keliw, P. (2021). Organizational culture, organizational citizenship behavior, knowledge sharing and innovation: a study of indigenous people production organizations. Journal of Knowledge Management, 25(9). https://doi.org/10.1108/JKM-06-2020-0482
Djumantri, H. M. (2011). Ruang Untuk Masyarakat Lokal Tradisional (Masyarakat Adat) yang Semakin Terpinggirkan. Bulletin On-line Tata Ruang, Kolom Wacana
Durey, A., & Thompson, S. C. (2012). Reducing the health disparities of Indigenous Australians: Time to change focus. BMC Health Services Research, 12(1). https://doi.org/10.1186/1472-6963-12-151
Foley, P., & Mather, C. (2019). Ocean grabbing, terraqueous territoriality and social development. Territory, Politics, Governance, 7(3). https://doi.org/10.1080/21622671.2018.1442245
Hollan, D. (2023). Dynamics and vicissitudes of empathy. In Conversations on Empathy. https://doi.org/10.4324/9781003189978-8
Jevon Laike, R. (2019). Problematika Pengakuan Hukum Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat. Hibualamo?: Seri Ilmu-Ilmu Sosial Dan Kependidikan, 3(1). http://journal.unhena.ac.id
Junarto, R., & Suhattanto, M. A. (2022). Kolaborasi menyelesaikan ketidaktuntasan program strategis nasional (PTSL-K4) di masyarakat melalui Praktik Kerja Lapang (PKL). Widya Bhumi, 2(1), 21-38. https://doi.org/10.31292/wb.v2i1.24
Juhadi, Muis, A., & Sriynto. (2018). Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana. Bencana Mitigasi, xii + 103(3), 111-129. http://ut.ac.id
Khanifah, A., & Harianto, S. (2023). Kajian Literatur: Kebudayaan dan Kearifan Lokal Suku Badui dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Pustaka?: Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 23(1). https://doi.org/10.24843/pjiib.2023.v23.i01.p04
Lon, yohanes S., & Widyawati, F. (2020). Mbaru gendang, Rumah Adat Manggarai Flores. PT Kanisius: Yogyakarta
Madiong, B., & Sobirin, S. (2024, March 18). Recognition and Protection of Indigenous Peoples’ Rights to Tongkonan Land in Tana Toraja Regency, South Sulawesi Province, Indonesia. Universitas Bosowa. https://repository.unibos.ac.id/xmlui/handle/123456789/10067?show=full
Malla, C. D., Manik, R. P., & Adon, M. J. (2023). Kajian Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto Atas Konsep Tongkonan Masyarakat Toraja. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 14(1). https://doi.org/10.25078/sjf.v14i1.1983
Manuaba, I. B. P., Satya Dewi, T. K., & Kinasih, S. E. (2012). Mitos, Masyarakat Adat, Dan Pelestarian Hutan. ATAVISME, 15(2). https://doi.org/10.24257/atavisme.v15i2.63.235-246
Matuankotta, J. K. (2019). Peran Aktif Masyarakat Hukum Adat Dalam Pembangunan Ekonomi. SASI, 24(2). https://doi.org/10.47268/sasi.v24i2.125
Muhdar, M., Tavip, M., & al Hidayah, R. (2019). State failure in recognition and protection of indigenous peoples over natural resource access in East Kalimantan. Asia Pacific Law Review, 27(1). https://doi.org/10.1080/10192557.2019.1665921
Nadiyya, A. (2021). Menakar Undang-Undang Mineral dan Batubara terhadap Kerentanan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(3). https://doi.org/10.56370/jhlg.v2i3.42
Patittingi, F. (2020). New paradigm in natural resources management: Securing indigenous peoples rights. Hasanuddin Law Review, 6(1). https://doi.org/10.20956/halrev.v6i1.2267
Putri, J. A. A. (2022). Pelaksanaan Hukum Adat Tentang Jual Beli Hak Atas Tanah Adat Kepada Orang Bukan Suku Tengger Berdasarkan Asas Keadilan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(1), 206–2013. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um019v7i1p206-213
Raath, A., & Brits, P. (2019). Indigenous knowledge as a protectable cultural heritage asset: Notes on the proposed protection of indigenous knowledge in South Africa. Tydskrif Vir Geesteswetenskappe, 59(3). https://doi.org/10.17159/2224-7912/2019/v59n3a3
Ravi, S., & Raja, J. A. (2016). Economic Empowerment of Tribal Women in the Nilgiris District of South India. Asian Journal of Research in Social Sciences and Humanities, 6(8). https://doi.org/10.5958/2249-7315.2016.00704.8
Sandarupa, D., Manda, M. L., Arafah, B., & Rahman, F. (2021). Toraja, The City of Rituals (One Ritual can Introduce Many Kinds of Rituals) A Cultural Anthropology Study. In International Journal of Research and Innovation in Social Science: Vol. II. https://ideas.repec.org/a/bcp/journl/v5y2021i2p01-03.html
Sayap Bening Law Office. (2024, April 30). Hak Upayat Masyarakat Hukum Adat. https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-hak-ulayat-masyarakat-hukum-adat
Suryawan, I. N. (2017). Masyarakat Adat di Tengah Deru Kapitalisasi (1). https://arsip.jubi.id/masyarakat-adat-di-tengah-deru-kapitalisasi/
Tandi, D. Y. (2023, November 23). Masyarakat Adat Desak DPRD Tana Toraja Segera Bahas Ranperda Masyarakat Adat. Https://Www.Aman.or.Id/. https://www.aman.or.id/news/read/masyarakat-adat-desak-dprd-tana-toraja-segera-bahas-ranperda-masyarakat-adat
Tanti Herawati, Danish Ferdie Therik, Faruqy Nailufar, & Simona Bustani. (2023). Eksistensi Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Bali di Era Globalisasi. Binamulia Hukum, 12(1). https://doi.org/10.37893/jbh.v12i1.468
Tobar, M., Kasnawi, M. T., & A.T, M. R. (2020). Hubungan Antar Strata Sosial Dalam Masyarakat Modern ( Kasus Rampanan Kapa’ Dalam Masyarakat Tana Toraja ). Hasanuddin Journal of Sociology. https://doi.org/10.31947/hjs.v2i1.10557
Villén-Pérez, S., Anaya-Valenzuela, L., Conrado da Cruz, D., & Fearnside, P. M. (2022). Mining threatens isolated indigenous peoples in the Brazilian Amazon. Global Environmental Change, 72. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2021.102398
Wahyunis, W. (2022). Ritual Rambu Solo Etnik Toraja Perspektif Antropologi Ekonomi. Maqrizi: Journal of Economics and Islamic Economics, 2(2). https://doi.org/10.30984/maqrizi.v2i2.380
Wulansari, H., Junarto, R., & Mujiburohman, D. A. (2021). Mewujudkan Sistem Pendaftaran Tanah Publikasi Positif. Riau Law Journal, 5(1). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30652/rlj.v5i1.7875
Copyright (c) 2024 Sherly Evitasari, Agina Syafira, Raden Deden Dani Saleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.