Eksplorasi Pengetahuan Generasi Z mengenai Tradisi Pewarisan Tanah Pusako Tinggi di Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam

  • Bunga Gracella Ardimay Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang
  • Bob Alfiandi Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang
Keywords: Knowledge, Generation Z, Tradition, Ancestral Land

Abstract

Fragmentation of ancestral land (pusako tinggi) in West Sumatra is increasing along with population growth, with Generation Z (Gen Z) as the dominant demographic group. This phenomenon has the potential to threaten the sustainability of the customary inheritance tradition if Gen Z, as the recipient of the inheritance, does not understand the tradition of inheriting pusako tinggi land comprehensively. This qualitative study examines the knowledge of Gen Z Nagari Lawang about the inheritance of ancestral land of pusako tinggi. Purposive sampling was used to identify informants through in-depth interviews, participant observation, and document studies. This study found that Gen Z Nagari Lawang is less aware of (1) the method of inheritance when there is a pupus (extinction of the lineage), (2) the role of gender in the management of ancestral land of pusako tinggi, and (3) its philosophical function. The mobility of Gen Z to study abroad and the practice of relaxed use of ancestral land of pusako tinggi from the mother's family are the causes. This study found that learning of customs occurs informally through daily observations so that there are variations in interpretation between families. To overcome this, this research recommends (1) revitalization of the intrinsic values ​​of inherited customs, (2) formation of indigenous youth communities, (3) codification of customary rules in writing, and (4) tripartite synergy between the community, Village Head, and Nagari Customary Council (KAN) in the socialization and implementation of customary rules.

Fragmentasi tanah leluhur (pusako tinggi) di Sumatera Barat semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, dengan Generasi Z (Gen Z) sebagai kelompok demografi yang dominan. Fenomena ini berpotensi mengancam keberlanjutan tradisi pewarisan adat apabila Gen Z sebagai penerima warisan tidak memahami tradisi pewarisan tanah pusako tinggi secara komprehensif. Penelitian kualitatif ini mengkaji pengetahuan Gen Z Nagari Lawang tentang pewarisan tanah leluhur pusako tinggi. Pengambilan sampel secara purposive digunakan untuk mengidentifikasi informan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa Gen Z Nagari Lawang kurang menyadari (1) cara pewarisan ketika terjadi pupus (punahnya garis keturunan), (2) peran gender dalam pengelolaan tanah leluhur pusako tinggi, dan (3) fungsi filosofisnya. Mobilitas Gen Z untuk sekolah di luar negeri dan praktik kelonggaran pemanfaatan tanah leluhur pusako tinggi dari keluarga ibu menjadi penyebabnya. Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran adat istiadat terjadi secara informal melalui pengamatan sehari-hari sehingga terjadi variasi penafsiran antar keluarga. Untuk mengatasi hal tersebut penelitian ini menyarankan (1) revitalisasi nilai-nilai hakiki adat istiadat yang diwariskan, (2) pembentukan komunitas pemuda adat, (3) kodifikasi aturan adat secara tertulis, dan (4) sinergi tripartit antara masyarakat, Kepala Desa, dan Dewan Adat Nagari (KAN) dalam sosialisasi dan implementasi aturan adat.

References

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Rajawali Pers.

Agam, B. K. (2024). Kecamatan Matur Dalam Angka 2024.

Arnowo, H. (2024). Diversifikasi Usaha untuk Keberlanjutan Lingkungan dalam Kerangka Reforma Agraria melalui Pertanian Karbon. Widya Bhumi, 4(2), 122–135. https://doi.org/10.31292/wb.v4i2.102

Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan: sebuah risalah tentang sosiologi pengetahuan. LP3ES.

BPS. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Pustaka Pelajar.

Erwin. (2006). Tanah Komunal. Andalas University Press.

Evitasari, S., Syafira, A., & Saleh, R. D. D. (2024). Pendaftaran Tanah Masyarakat Adat Toraja. Widya Bhumi, 4(1), 35–54. https://doi.org/10.31292/wb.v4i1.54

Hadirman, F. B. (2015). Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. PT Kanisius.

Irawan, Y., & Junarto, R. (2022). Persepsi dan Minat Masyarakat Pesisir Terhadap Sertipikat Tanah. Widya Bhumi, 2(2), 104–122. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.44

Junarto, R., & Supadno, S. (2023). Implementasi Transfer Pengetahuan Pertanahan Melalui Penyuluhan dan Klinik Pertanahan Desa. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(4), 964-974. https://pustaka-psm.unilak.ac.id/index.php/dinamisia/article/view/12530

Masrur, M. A., & Rahayu, K. L. (2023). Pengaruh Modernisasi Terhadap Praktik Waris Adat di Era Revolusi Industri 4.0. Kultura: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(5), 265–272. https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/557

Moniaga, R. R. G. W. (2024). Perlindungan Hukum Hak-Hak Masyarakat atas Tanah Adat di Tengah Modernisasi. Lex Administratum, 12(4). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/55712

Murniwati, R., & Delyarahmi, S. (2023). Sertifikasi Tanah Pusaka Kaum Selaku Hak Miliki Komunal dan Akibatnya di Sumatera Barat. Unes Journal of Swara Justisia, 7(2), 739–748. https://swarajustisia.unespadang.ac.id/index.php/UJSJ/article/view/355

Navis, A. A. (1984). Alam Takambang Jadi Guru Adat dan Kebudayaan Minangkabau. PT. Grafiti Pers.

Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 14 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Pertanahan Dan Pendaftaran Tanah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, Pub. L. No. 14, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (2024).

Rohmawati, Y. (2024). KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi Didominasi Perkebunan dan PSN.

Salim, M. N., Jannah, W., Mujiburohman, D. A., & Junarto, R. (2025). From tradition to transformation: Customary land dynamics and state protection in Manggarai, Indonesia. Humanities, Arts and Social Sciences Studies, 78-90. https://doi.org/10.69598/hasss.25.1.267517

Sakitri, G. (2021). Selamat Datang Gen Z, Sang Penggerak Inovasi! Forum Manajemen, 35(2), 1–10. https://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/fm/article/view/596

Sari, N. P., & Widiyanti, N. (2024). Peran Agen Sosialisasi dalam Lingkungan Anak. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(12), 62–72. https://ejournal.warunayama.org/index.php/triwikrama/article/view/2044

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Triani, L. D., Saragih, D. P., Savero, M. A., Airlangga, A. R., Fazya, N. A., Husna, A., & Pratama, A. W. S. (2024). Pengaruh Modernisasi terhadap Pemeliharaan Tanah Ulayat di Minangkabau. Jurnal Ilmu Hukum Dan Tata Negara, 2(2), 146–157.

CROSSMARK
Published
2025-04-09
DIMENSIONS
How to Cite
Ardimay, B. G., & Alfiandi, B. (2025). Eksplorasi Pengetahuan Generasi Z mengenai Tradisi Pewarisan Tanah Pusako Tinggi di Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Widya Bhumi, 5(1), 39–53. https://doi.org/10.31292/wb.v5i1.231
Section
Articles