Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non-Pertanian di Kecamatan Junrejo, Kota Batu
Abstract
Development that continues to increase, especially in the housing sector and tourism industry in Junrejo District, Batu City, East Java Province, has resulted in massive land conversion activities occurring, especially the reduction of agricultural land to non-agricultural land. It turns out that some of the land conversions are not in accordance with the regional spatial planning (RTRW) that has been determined. This study aims to determine the suitability of land conversion to RTRW directions in the Junrejo District area and the factors that influence the occurrence of land conversion. The method used in this research is a quantitative method with a spatial approach and a descriptive qualitative method. The results of this research are: (1) there is suitability for land conversion to the RTRW covering an area of 54.47 hectares, nonconformity covering an area of 24.77 hectares, and supporting the RTRW direction covering an area of 104.78 hectares; (2) factors causing land conversion in Junrejo District are the need for housing, increasing land prices, and the choice to work outside the agricultural sector.
Pembangunan yang terus meningkat terutama pada sektor perumahan dan industri pariwisata di Kecamatan Junrejo, Kota Batu Provinsi Jawa Timur, membuat aktivitas alih fungsi lahan masif terjadi, terutama penyusutan lahan pertanian ke non pertanian. Ternyata sebagian alih fungsi lahan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah ditetapkan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian alih fungsi lahan terhadap arahan RTRW di wilayah Kecamatan Junrejo dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan spasial dan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) terdapat kesesuaian alih fungsi lahan terhadap RTRW seluas 54,47 hektar, ketidaksesuaian seluas 24,77 hektar dan mendukung arahan RTRW seluas 104,78 hektar; (2) faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan di Kecamatan Junrejo adalah kebutuhan tempat tinggal, harga lahan yang meningkat, dan pilihan bekerja di luar sektor pertanian.
References
Asmara, R., & Purbokusumo, Y. (2022). Pilihan Instrumen Kebijakan Penataan Ruang Untuk Manajemen Sumber Daya Tanah Pertanian (Sawah) Di Kabupaten Sleman. Widya Bhumi, 2(2), 88-103. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.40
Fitriyanto, A. M., Tjahjono, H., & Suhandini, P. (2013). Evaluasi Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031 (Untuk Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari). Geo Image, 2(2), 43–49. https://doi.org/10.15294/geoimage.v2i2.2198
Jaya, B., Rustiadi, E., Fauzi, A., & Pravitasari, A. E. (2021). Land conversion and availability of agricultural land in 2035 in Puncak Area Bogor Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 694(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/694/1/012052
Map Vision. (2020). Interpretasi Citra Penginderaan Jauh (Lengkap Disertai Contoh) [Bagian 1]. https://citrasatelit.wordpress.com/2020/11/18/interpretasi-citra-penginderaan-jauh-lengkap-disertai-contoh-bagian-1/
Nugroho, N. A. A., Sudarsono, B., & Sabri, L. M. (2020). Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap RTRW Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi kasus: Kec. Pedurungan dan Kec. Tembalang, Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 10(1), 133-142. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/viewFile/29634/24873
Panjaitan, A., Sudarsono, B., & Bashit, N. (2019). Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Di Kabupaten Cianjur Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 248-257. https://doi.org/10.14710/jgundip.2019.22578
Peniarti, P., Rosyani, R., & Elwamendri, E. (2018). Hubungan Faktor-faktor Alih Fungsi Lahan Padi Sawah dan Perbedaan Tingkat Penerimaan Usahatani Petani Di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 21(1), 11. https://doi.org/10.22437/jiseb.v21i1.5102
Perkasa, D., Istiqomah, D. A., & Aisiyah, N. (2022). Kesesuaian Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah di Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara. Widya Bhumi, 2(2), 152–165. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.27
Prabowo, R., Bambang, A. N., & Sudarno. (2020). Pertumbuhan Penduduk dan Alih Fungsi Lahan Pertanian. Mediagro, 16(2), 26–36. http://dx.doi.org/10.31942/mediagro.v16i2.3755
Prayitno, G., Dinanti, D., Hidayana, I. I., & Nugraha, A. T. (2021). Place attachment and agricultural land conversion for sustainable agriculture in Indonesia. Heliyon, 7(7), e07546. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07546
Prihatin, R. B. (2016). Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan (Studi Kasus Di Kota Bandung Dan Yogyakarta). Jurnal Aspirasi, 6(2), 105–118. https://doi.org/10.22212/aspirasi.v6i2.507
Rahmadi, E., Dewi, C., Anisa, R., & Fajriyanto, F. (2023). Kesesuaian Penggunaan Lahan di Kota Metro Terhadap Pola Ruang. Geoid, 18(2), 237. https://doi.org/10.12962/j24423998.v18i2.15568
Rido, M., Andri, S., & Firdaus, H. S. (2020). Analisis Perubahan Zona Nilai Tanah Akibat Keberadaan Lokasi Wisata Tahun 2016-2019 Di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Jurnal Geodesi UNDIP, 9 (2)(April), 227–235. https://doi.org/10.14710/jgundip.2020.27286
Salsabila, A. Z., Ajie, K., & Santoso, R. T. (2022). Gambaran umum tentang peluang, kendala dan pilihan untuk meningkatkan penggunaan tanah di provinsi Lampung. Widya Bhumi, 2(1), 65-87. https://doi.org/10.31292/wb.v2i1.17
Sarihi, Y. R., Tilaar, S., & M. Rengkung, M. (2020). Analisis Penggunaan Lahan Di Pulau Ternate. Spasial, 7(3), 259–268. https://doi.org/10.35793/sp.v7i3.30840
Subagiyo, A., Prayitno, G., & Kusriyanto, R. L. (2020). Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Di Kota Batu Indonesia. Jurnal Geography Kajian, Peneliian Dan Pengembangan Pendidikan, 8(2), 135–150. https://doi.org/10.31764/geography.v8i2.2653
Sumarja, F., Rifai, E., Tisnanta, T., & Saputra, R. A. (2021). Problematika Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan Pasca Undang-Undang Cipta Kerja. Sasi, 27(4), 492. https://doi.org/10.47268/sasi.v27i4.562
Sutanto. (1994). Penginderaan Jauh Jilid 2. In Penginderaan Jauh Jilid 2. Gadjah Mada University Press.
Copyright (c) 2024 Atha Wina Clarissa Putri, Eko Suharto, Sugiasih Sugiasih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.