Identifikasi dan Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Zonasi Wilayah Rawan Kebakaran dengan Teknologi Geospasial

  • Harun All Rosit Kantor Pertanahan Kabupaten Lamandau
  • Ahid Mardhotillah Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Regina Aura Delazenitha Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Syarifah Mutiarani Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
  • Tiara Vianney Christina Sulle Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Kebakaran hutan dan lahan, hot spot, peta kerawanan bencana kebakaran

Abstract

One of the unpredicted tragedies is the occurrence of forest and land fires. Hotspots detected by satellite imagery reveal a correlation between the vulnerability of different Indonesian districts and towns to forest and land fires. The purpose of this research is to determine how susceptible the Lamandau District of Central Kalimantan Province is to forest and land fires. A quantitative strategy based on geographical analysis is employed for this study. Parameters including the number and distribution of hotspots, land cover type, peatland depth, topography, and the position of HGUs may be used in a GIS (Geographic Information System)-based spatial analysis to map forest and land fire risk. At the time of the assessment, 95.06 percent of the district's territory was not at high risk of being destroyed by fire. Large plantations and smallholder plantations are the most common settings for these fires since they are where the land is being cleared for agricultural use. There are a number of correlations between hotspot density and factors such as peat depth, land cover type, and the presence of HGU sites.

 

Fenomena kebakaran yang terjadi pada hutan dan lahan menjadi salah satu bencana yang tidak direncanakan. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada beberapa kabupaten/kota di Indonesia sangat bervariasi tingkat kerawanannya dan sebanding dengan jumlah serta persebaran hotspot yang terekam oleh satelit penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial. Berdasarkan analisis spasial menggunakan GIS (Geography Information System), penelitian menunjukkan bahwa parameter-parameter seperti: jumlah dan persebaran hotspot, jenis tutupan lahan, keberadaan lahan gambut, topografi, dan lokasi HGU mampu memetakan kerawanan kebakaran hutan dan lahan. Mayoritas daerah penelitian memiliki tingkat kerawanan kebakaran rendah dengan persentase 95,06% dari total luas kabupaten pada saat penelitian. Penyebab kebakaran berasal dari aktivitas manusia pada saat pembukaan lahan untuk pertanian dan mayoritas berada di lokasi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Kepadatan hotspot memiliki berbagai hubungan dengan keberadaan lahan gambut, jenis tutupan lahan, dan keberadaan lokasi HGU.

References

Abram, N. J., Henley, B. J., Sen Gupta, A., Lippmann, T. J., Clarke, H., Dowdy, A. J., ... & Boer, M. M. (2021). Connections of climate change and variability to large and extreme forest fires in southeast Australia. Communications Earth & Environment, 2(1), 8. https://doi.org/10.1038/s43247-020-00065-8

Arisman. (2020). Arisman, A. (2020). Analisis Tren Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Periode Tahun 2015-2019. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan, 6(1), 1-9. https://doi.org/10.29303/jstl.v6i1.131

Arum, I. S., Ayu, I. G., Rachmi, K., & Najicha, F. U. (2021). Pertanggungjawaban Indonesia Terhadap Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan dalam Hukum Internasional. Justitia Jurnal Hukum, 1(6), 38-47. http://dx.doi.org/10.30651/justitia.v6i1.6426

Asmara, R., & Purbokusumo, Y. (2022). Pilihan Instrumen Kebijakan Penataan Ruang untuk Manajemen Sumber Daya Tanah Pertanian (Sawah) di Kabupaten Sleman. Widya Bhumi, 2(2), 88–103. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.40

Astuti, Y., Astiani, D., & Herawatiningsih, R. (2020). Pengaruh pembakaran berulang pada lahan gambut terhadap beberapa karakteristik tanah di Desa Rasau Jaya Umum Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Jurnal hutan lestari, 8(3). https://doi.org/10.26418/jhl.v8i3.42810

Benguerai, A., Benabdeli, K., & Harizia, A. (2019). Forest Fire Risk Assessment Model Using Remote Sensing and GIS Techniques in Northwest Algeria. Acta Silvatica et Lignaria Hungarica, 15(1). https://doi.org/10.2478/aslh-2019-0001

Chazdon, R. L., Brancalion, P. H. S., Laestadius, L., Bennett-Curry, A., Buckingham, K., Kumar, C., Moll-Rocek, J., Vieira, I. C. G., & Wilson, S. J. (2016). When is a forest a forest? Forest concepts and definitions in the era of forest and landscape restoration. Ambio, 45(5). https://doi.org/10.1007/s13280-016-0772-y

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran (A. F. & R. K. P. (Penerjemah), Ed.; Keempat). Pustaka Pelajar.

Dennis, R. (1999). A review of fire projects in Indonesia (1982-1998). In A review of fire projects in Indonesia (1982-1998) (Vol. 1). SMT Grafika Desa Putera: Jakarta. https://doi.org/10.17528/cifor/000564

Dicelebica, T. F., Akbar, A. A., & Jati, D. R. (2022). Identifikasi dan Pencegahan Daerah Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1). https://doi.org/10.14710/jil.20.1.115-126

Hadiwijoyo, E., Saharjo, B. H., & Putra, E. I. (2017). Local wisdom of Dayak Ngaju in Central Kalimantan on Land Preparation by using Fire. Journal of Tropical Silviculture, 8(1). https://doi.org/10.29244/j-siltrop.8.1.1-8

Hanindito, G. A. (2019). Pengolahan Citra Satelit dalam Deteksi Alih Fungsi Hutan Pada Daerah Aliran Sungai Arut Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal media infotama, 15(1). https://doi.org/10.37676/jmi.v15i1.742

Hidayat, T., Priyatna, M., Sutanto, A., Alkhudri, A., & Khomarudin, R. (2019). Informasi Sebaran Titik Panas Berbasis WebGIS untuk Pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia. Jurnal Teknologi Lingkungan, 20(1). https://doi.org/10.29122/jtl.v20i1.2961

Hoover, K., & Hanson, L. A. (2021). Wildfire Statistics. Congressional Research Service. https://apps.dtic.mil/sti/citations/AD1143321

Jones, M. W., Abatzoglou, J. T., Veraverbeke, S., Andela, N., Lasslop, G., Forkel, M., Smith, A. J. P., Burton, C., Betts, R. A., van der Werf, G. R., Sitch, S., Canadell, J. G., Santín, C., Kolden, C., Doerr, S. H., & Le Quéré, C. (2022). Global and Regional Trends and Drivers of Fire Under Climate Change. In Reviews of Geophysics 60(3). https://doi.org/10.1029/2020RG000726

Jurie. (2023, February 13). Cegah kebakaran lahan Bhabinkamtibmas Gelar Sosialisasi Tentang Karhutla. Humas.Polri.Go.Id. https://humas.polri.go.id/2023/02/13/

Lestari, A., & Puspita Ayu, K. (2020). Engaging Palm Oil and Hot Spot Area to Mitigate Forest Fires. BIO Web of Conferences, 20. https://doi.org/10.1051/bioconf/20202001003

Loren, A., Ruslan, M., Yusran, F. H., & Rianawati, F. (2015). Analisis Faktor Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Serta Upaya Pencegahan yang Dilakukan Masyarakat di Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. EnviroScienteae, 11 (1), 1-9. http://dx.doi.org/10.20527/es.v11i1.1950

Meirina, Z. (2019, August 15). BPBD Lamandau akan bangun tujuh pos lapangan Karhutla baru. Www.Antaranews.Com, 1–2. https://www.antaranews.com/berita/995122/

Nurlina, Ridwan, I., & Putri, W. E. (2018). Analisis kebakaran lahan gambut menggunakan citra satelit multitemporal. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 3(2). http://snllb.ulm.ac.id/prosiding/index.php/

Parajuli, A., Gautam, A. P., Sharma, S. P., Bhujel, K. B., Sharma, G., Thapa, P. B., Bist, B. S., & Poudel, S. (2020). Forest fire risk mapping using GIS and remote sensing in two major landscapes of Nepal. Geomatics, Natural Hazards and Risk, 11(1). https://doi.org/10.1080/19475705.2020.1853251

Putra, A., Sutikno, S., & Rinaldi, R. (2017). Identifikasi Lahan Gambut Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Oli Tirs Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Studi Kasus Pulau Tebing Tinggi. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains, 4(2), 1-11. https://jom.unri.ac.id/index.php/

Roswintiarti, O. (2016). Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan/Lahan. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Deputi Bidang Penginderaan Jauh–LAPAN, 1-15. http://hotspot.lapan.go.id/guide/

Saharjo, B. H., & Nasution, M. R. A. (2021). Pola Sebaran Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan Di Kabupaten Aceh Barat. Journal of Tropical Silviculture, 12(2). https://doi.org/10.29244/j-siltrop.12.2.60-66

Salsabila, A. Z., Ajie, K., & Santoso, R. T. (2022). Gambaran Umum tentang Peluang, Kendala dan Pilihan untuk Meningkatkan Penggunaan Tanah di Provinsi Lampung. Widya Bhumi, 2(1), 65–87. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/wb.v2i1.17

Sepriando, A., Hartono, H., & Jatmiko, R. H. (2020). Deteksi kebakaran hutan dan lahan menggunakan citra satelit himawari-8 di Kalimantan Tengah. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 20(2). https://doi.org/10.29122/jstmc.v20i2.3884

Septianingrum, R. (2018). Dampak Kebakaran Hutan di Indonesia Tahun 2015 dalam Kehidupan Masyarakat. Agric Ecosyst Environ, 1(82). https://www.researchgate.net/profile/Risma-Septianingrum/publication/

Sutaryono, S., Nurrokhman, A., & Lestari, N. D. (2021). Penguatan pelaksanaan penertiban pemanfaatan ruang pasca terbitnya Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Pengembangan Kota, 9(2). https://doi.org/10.14710/jpk.9.2.154-165

Tarigan, M. L., Nugroho, D., Firman, B., & Kunarso, A. (2015). Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Pelaksanaan dan Pengelolaan Jaringan Data Spasial Kehutanan (JDSK) di Provinsi Sumatera Selatan. http://www. bioclime.org

Tyukavina, A., Potapov, P., Hansen, M. C., Pickens, A. H., Stehman, S. V., Turubanova, S., Parker, D., Zalles, V., Lima, A., Kommareddy, I., Song, X.-P., Wang, L., & Harris, N. (2022). Global Trends of Forest Loss Due to Fire From 2001 to 2019. Frontiers in Remote Sensing, 3. https://doi.org/10.3389/frsen.2022.825190

Wahidin, A. A., Sutaryono, S., & Riyadi, R. (2019). Pertimbangan Teknis Pertanahan sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kantor Pertanahan Kabupaten Mamuju. Tunas Agraria, 2(2). https://doi.org/10.31292/jta.v2i2.31

Wiri, Astiani, D., & Fernando, T. (2017). Kehilangan biomassa gambut akibat kebakaran hutan. Jurnal Hutan Lestari, 5(3). http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v5i3.21713

Yulianti, N., Kusin, K., Murni, E., Barbara, B., Naito, D., Kozan, O., Jagau, Y., Kulu, I. P., Adji, F. F., & Susetyo, K. E. (2020). Preleminary analysis of cause-effect on forest-peatland fires prior to 2020 in Central Kalimantan. Ecotrophic?: Jurnal Ilmu Lingkungan, 14(1). https://doi.org/10.24843/ejes.2020.v14.i01.p06

CROSSMARK
Published
2023-05-06
DIMENSIONS
How to Cite
Rosit, H. A., Mardhotillah, A., Delazenitha, R. A., Mutiarani, S., & Sulle, T. V. C. (2023). Identifikasi dan Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Zonasi Wilayah Rawan Kebakaran dengan Teknologi Geospasial. Widya Bhumi, 3(1), 13–30. https://doi.org/10.31292/wb.v3i1.53
Section
Articles