Penerapan Blockchain untuk Pencegahan Sertipikat Tanah Ganda di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

  • Joshua Paskah Nugraha Kantor Pertanahan Kabupaten Timor Tengah Selatan
  • Aris Prasetyo Kurniawan Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang
  • Indriana Diani Putri Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
  • Ryan Kunto Wicaksono Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
  • Tarisa Tarisa Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Keywords: Blockchain technology, multiple land certificates, overlapping land plots

Abstract

The advantages of secure land ownership through land certificates have long been recognized as the One of the issues that has yet to be resolved in Indonesia is the issue of multiple land certificates. These issues arise as a result of data defects that occur during the process of collecting and presenting information on land parcels from upstream to downstream. The purpose of this paper is to describe how blockchain technology can be used to reduce the problem of multiple certificates. The descriptive qualitative research method was used in this study, which combined a systematic literature review approach with the author's experience while working in the land office. According to the study's findings, blockchain technology can maintain the security of physical and legal data on registered land parcels. The process of validating land data is decentralized to land certificate owners via the blockchain network, making changes to land data difficult for irresponsible parties to manipulate. Land information can now be recorded digitally, distributed easily, and cannot be manipulated thanks to blockchain technology. The government and society can assume full responsibility for the security and confidentiality of land parcel data in the future by implementing blockchain technology.

Permasalahan pertanahan mengenai sertipikat tanah ganda di Indonesia menjadi salah satu masalah yang belum bisa dituntaskan hingga saat ini. Permasalahan tersebut muncul karena proses menghimpun dan menyajikan informasi bidang tanah pada saat di hulu hingga hilir mengalami kecacatan data, baik fisik maupun yuridis. Tulisan ini bertujuan menguraikan penerapan teknologi blockchain untuk meminimalisasi permasalahan sertipikat ganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan mengadopsi pendekatan tinjauan literatur sistematis yang dipadukan dengan pengalaman penulis selama berada di kantor pertanahan. Hasil kajian menyebutkan bahwa teknologi blockchain mampu menjaga keamanan data fisik maupun yuridis bidang tanah yang telah terdaftar. Terdesentralisasinya proses validasi data pertanahan kepada pemilik sertipikat tanah melalui jaringan blockchain, menjadikan setiap perubahan data pertanahan akan sulit untuk dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Teknologi blockchain memungkinkan informasi pertanahan dapat direkam secara digital, mudah didistribusikan dan tidak bisa di manipulasikan. Pemerintah dan masyarakat dapat memikul tanggung jawab penuh atas keamanan dan kerahasiaan data bidang tanah di masa mendatang dengan menerapkan teknologi blockchain.

References

Anatami, D. (2017). Tanggung Jawab Siapa, Bila Terjadi Sertipikat Ganda Atas Sebidang Tanah. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 12(1), 1–17. https://ejurnalunsam.id/index.php/jhsk/article/view/88/58

Aripin, A. A. (2018). Potensi Pemanfaatan Teknologi Blockchain terhadap Ketepatan Waktu, Efisiensi, dan Keamanan Proses Operasi Pada Subsektor Perbankan [Universitas katolik Parahyangan]. http://hdl.handle.net/123456789/7993

Bahga, A., & Madisetti, V. K. (2016). Blockchain Platform for Industrial Internet of Things. Journal of Software Engineering and Applications, 09(10). https://doi.org/10.4236/jsea.2016.910036

Dewi, S. R., Wulansari, H., Tilman, A., & Santoso, R. T. (2022). Optimalisasi Migrasi dan Pembaharuan Data Pertanahan dalam Komputerisasi Pertanahan di Kabupaten Banyuasin. Jurnal Tunas Agraria, 5(3), 211–222. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/jta.v5i3.184

Firdaus, R. (2022). Pengembangan Sistem Informasi dan Basis Data Melalui Pengintegrasian Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan Pada Direktorat Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan. https://ppsdm.atrbpn.go.id/pluginfile.php/292063/

Idrees, S. M., Nowostawski, M., Jameel, R., & Mourya, A. K. (2021). Security aspects of blockchain technology intended for industrial applications. Electronics (Switzerland), 10(8). https://doi.org/10.3390/electronics10080951

Irawan, Y., & Junarto, R. (2022). Persepsi dan Minat Masyarakat Pesisir Terhadap Sertipikat Tanah. Widya Bhumi, 2(2), 104–122. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.44

Kementerian ATR/BPN. (2022, November 25). Bhumi ATR BPN. Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. https://www.tataruang.id/bhumi/

Khasanah, D. D., & Alfons. (2021). Analisis Yuridis Akibat dari Musnahnya Obyek Jaminan yang Dilekati Hak Tanggungan Karena Bencana Alam. Widya Bhumi, 1(2), 149–159. https://doi.org/10.31292/wb.v1i2.15

Mazzei, D., Baldi, G., Fantoni, G., Montelisciani, G., Pitasi, A., Ricci, L., & Rizzello, L. (2020). A Blockchain Tokenizer for Industrial IOT trustless applications. Future Generation Computer Systems, 105. https://doi.org/10.1016/j.future.2019.12.020

Mujiburohman, D. A. (2018). Potensi Permasalahan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 4(1). https://doi.org/10.31292/jb.v4i1.217

Mujiburohman, D. A. (2021). Transformasi Dari Kertas Ke Elektronik: Telaah Yuridis Dan Teknis Sertipikat Tanah Elektronik. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 7(1). https://doi.org/10.31292/bhumi.v7i1.472

Mustofa, F. C. (2020). Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan di Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. BHUMI - Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 6(2 (November)). https://doi.org/10.31292/bhumi.v6i2.412

Nakamoto, S. (2009, March 2). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System. Https://Bitcoin.Org/. : https://bitcoin.org/bitcoin.pdf

Negara, C. U. K. K., Maylinda, P. D., & Pratiwi, N. W. W. (2021). Urgensi Sistem Pengamanan pada Sertifikat Tanah Digital. Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(9), 832–855. https://doi.org/https://doi.org/10.56370/jhlg.v2i9.91

Nicholas, W. (2017). Research Methods The Basics (2nd Edition, Vol. 1). Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9781315529011

Nur Amrin, R., Muttaqy Zaen, H., Prayoga Dwi Nugraha, M., Putra, P., Izza Zaini, R., & Rainata Sangkay, Y. (2021). Permasalahan Pertanahan pada Daerah Berkepadatan Penduduk Rendah. Widya Bhumi, 1(1). https://doi.org/10.31292/wb.v1i1.4

Pradipta, W., & Rani, U. (2020). Penerapan Sistem Informasi (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) dalam Mencapai Good Governance pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Kota Magelang. Journal of Economics and Business Aseanomics, 5(2), 173–181. https://doi.org/https://doi.org/10.33476/j.e.b.a.v5i2.1659

Pujianti, S. (2021). Sertifikat Adalah Bukti Kepemilikan Sah Atas Tanah. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17387&menu=2

Rahardja, U., Aini, Q., Yusup, M., & Edliyanti, A. (2020). Penerapan Teknologi Blockchain Sebagai Media Pengamanan Proses Transaksi E-Commerce. CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science), 5(1). https://doi.org/10.24114/cess.v5i1.14893

Sapardiyono, S., & Pinuji, S. (2022). Konsistensi Perlindungan Hukum Kepemilikan dan Hak Atas Tanah melalui Sertipikat Tanah Elektronik. Widya Bhumi, 2(1), 54–64. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/wb.v2i1.19

Supadno, & Junarto, R. (2022). Mengatasi permasalahan pertanahan dengan gotong royong dan mengangkat ekonomi kerakyatan dengan sertipikasi tanah. Tunas Agraria, 5(3), 268–285. https://doi.org/10.31292/jta.v5i3.193

Syah, M. I. (2014). Sertipikat Ganda Akibat Lemahnya Data Base Pertanahan. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 4(2), 45–56. https://doi.org/https://doi.org/10.35968/jh.v4i2.97

Tjukup, I. K., Siki Layang, I. W. B., Martana, N. A., Markeling, I. K., Dananjaya, N. S., Arsha Putra, I. P. R., Purnawan, K. W., Sari, M. D. S. M., Pundari, K. N., & Tribuana, P. A. R. (2016). Akta Notaris (Akta Otentik) Sebagai Alat Bukti Dalam Peristiwa Hukum Perdata. Acta Comitas. https://doi.org/10.24843/ac.2016.v01.i02.p05

Tomaszewski, L. E., Zarestky, J., & Gonzalez, E. (2020). Planning Qualitative Research: Design and Decision Making for New Researchers. International Journal of Qualitative Methods, 19, 1–7. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1609406920967174

Triawan, M. A., Humam, F., & Husnawati. (2022). Blockchain Application in Buying and Selling Transactions and Land Ownership in Indonesia. Jurnal JUPITER, 14(2), 483–488. https://doi.org/https://doi.org/10.5281./5209/5.jupiter.2022.10

CROSSMARK
Published
2022-12-08
DIMENSIONS
How to Cite
Nugraha, J. P., Kurniawan, A. P., Putri, I. D., Wicaksono, R. K., & Tarisa, T. (2022). Penerapan Blockchain untuk Pencegahan Sertipikat Tanah Ganda di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Widya Bhumi, 2(2), 123–135. https://doi.org/10.31292/wb.v2i2.43
Section
Articles